Sebenarnya apa yang dimaksud dengan digital art? Gampangnya, digital art adalah proses penuangan ekspresi seni menggunakan media komputer. Sama seperti seniman-seniman konvensional yang akan menggelar kertas atau kanvas ketika mendapat gagasan seni, ketika mendapat ide atau konsep karya, seorang seniman digital akan menyalakan komputer dan menjalankan program-program grafis (biasanya beberapa program sekaligus) yang dianggap bisa mewujudkan ide dan konsep si seniman, dan mulai menuangkan gagasan seni. Jadi seniman digital tidak lagi memakai kanvas atau kertas sebagai media ekspresi seni. Sebagai gantinya, komputerlah yang digunakan sebagai media ekspresi seni. Digital art tidak sama dengan proses digitalisasi karyakarya seni lewat komputer. Prinsipnya digital art tidak melakukan reproduksi karya, obyek, atau elemen-elemen lainnya yang dipakai untuk mewujudkan sebuah karya senidigital. Seluruh proses ekspresi seni, mulai dari penataan warna, pembentuk elemen seni, pengaturan komposisi, hingga menjadi sebuah karya seni, semua dilakukan menggunakan komputer. Sementara proses digitalisasi karya seni lewat komputer sebenarnya merupakan proses reproduksi karya seni yang dilakukan manual, difoto, lalu di-scan dan disimpan sebagai data digital. Apakah montage dan digital imaging bisa dikategorikan sebagai karya seni digital? Kalau prinsip digital art bahwa dalam digital art tidak ada reproduksi elemen, tetap dipakai sebagai acuan, maka montage atau digital imaging (dalam arti pengolahan gambar secara digital) tidak bisa digolongkan sebagai digital art. Tetapi batas-batas antara digitalart dan non-digital art sampai kini masih jadi perdebatan. Pengertian montage menurut kamus Google (http://labs.google.com) adalah proses editing dan penggabungan (kolase) satu atau beberapa film image. Menurut Sergei Eisenstein, tokoh perfilman Rusia yang lahir pada 23 Januari 1898 di Latvia, ada lima tipe montage yaitu metric, rhythmic, tonal, overtonal, dan intellectual. Semua tipe ini biasa dipakai oleh studio komersial (termasuk periklanan) untuk mengarahkan persepsi orang pada suatu makna tertentu, lewat sebuah gambar. Pada prinsipnya, elemen-elemen yang dipakai pada teknik montage atau digital imaging berasal dari bidikan foto atau image yang dibuat secara manual, lalu diolah secara digital dengan komputer. Jadi, berbeda dengan proses pembentukan image padaadigital art. Tetapi perdebatan soal ini memang masih terus berkembang, dan tidak ada seorang pun yang tahu kapan berakhirnya. (www.artdept.com.au)